Dampak debat presiden terhadap kemenangan Susilo Bambang Yudhoyono

Pemilihan presiden RI sudah berlalu pada tanggal 8 juli 2009 dengan hasil menurut lembaga survey yang ada mengatakan Presiden Susilo bambang Yudoyono kembali menjadi presiden terpilih periode 2009 - 2014.

Dari pemilihan legislatif yang lalu dapat di ambil kesimpulan bahwa masyarakat mulai mengerti arti kepemimpinan dan pola pikir pro rakyat yang sesungguhnya. Mungkin pada pemilihan legislatif yang lalu masih banyak masyarakat yang memilih menjadi golongan putih ( Golput ) yang mencapai 40%, berbeda dengan pemilihan presiden pada tanggal 8 juli 2009. Masyarakat yang menjadi golongan putih ( Golput ) menurun yang berada pada kisaran 28 %, mereka yang tidak memilih ( Golput )kebanyakan memang harus menjalankan aktivitas rutin yang tidak bisa ditinggalkan seperti nelayan.
Dengan kemenangan Presiden Susilo Bambang Yudoyono menunjukan bahwa masyarakat masih percaya kepada kepemimpinan dia dan keberhasilan yang sudah di capai selama 5 tahun sebelumnya. Ada satu pemikiran yang lebih meyakinkan masyarakat indonesia berpikir dewasa yaitu dengan adanya debat presiden yang telah di selenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dari pertemuan ketiga kandidat yang saling menyajikan visi dan misi bahkan saling debat, masyarakat dapat menyimpulkan figur pemimpin yang tegas dan berwibawa. Disamping itu ilmu pengetahuan yang di miliki ketiga kandidat terlihat dari cara mereka menjelaskan dan mengungkapkan. Hasil itu merupakan suatu amanah bagi presiden terpilih kepada masyarakat indonesia, bukan hanya sekedar janji dan slogan. Dari kompetensi baik intelektual maupun penampilan ketiga kandidat yang ada, tim penilai dan masyarakat dapat mengerti mana yang sekiranya lebih layak menjadi presiden Republik Indonesia. Sudah menjadi kewajiban Presiden Susilo Bambang Yudoyono untuk dapat merealisasikan dan meningkatkan kinerja guna kemajuan dan kemakmuran bangsa Indonesia. Selamat atas Presiden terpilih, TERUS BEKERJA DAN BERJUANG TERUS DEMI INDONESIA...!!!